- Seluk Beluk Batu Permata - Dalam penilaian insan timbul beberapa jenis batu yg sangat di gemari, yaitu Berlian, Jambrut, Mira, Mata Kucing, dan Safir. Di samping jenis-jenis tadi masih banyak jua yg digemari orang, terutama di Indonesia, seperti Kecubung, pirus, Kalimaya dan berbagai jenis akik beserta berbagai penamaan yg diberikan sang para penggemarnya.
Bagi mereka yg mau membeli beserta harga tinggi disebabkan sang beberapa hal, misalnya bahagia kepada warnanya, kemurniannya, modelnya, besarnya, langkanya, sternya (sinar yg berkiprah-mobilitas di batunya), namun timbul jua orang yg memakainya karena batunya dirasakan membawa rejeki/hoki, menyehatkan tubuhnya, menimbulkan rasa sayang dari orang lain, dan sebagainya.
Apakah hal tadi benar atau tidak? Apakah batu permata mampu menghipnotis hal baik atau tidak baik bagi pemakainya? dan masih banyak lagi pertanyaan tentang hal tadi. Dalam tabrakan pena ini penulis akan menjabarkan pengaruh batu permata bagi kita sebagai pemakainya.
Semua yg timbul di alam semesta ini terdiri dari getaran, baik benda yg mampu dideteksi sang pancaindera kita maupun yg tidak mampu dideteksi sang pancaindera kita. Getaran menghasilkan tenaga atau kekuatan.
Mungkin diantara pembaca timbul yg pernah mendengar pengobatan beserta musik atau beserta rona yg sudah dipraktekkan di luar negeri atau yg sudah lazim digunakan di mayapada kedokteran yaitu beserta penyinaran infra merah.
Dalam film silat cina yg tidak jarang kita lihat, pesilat/jagoan di film tadi mampu mengalahkan musuhnya beserta senjata berupa alat musik yg dimainkan beserta nada tinggi. Di perguruan pencak silat indonesia, seseorang pesilat mampu menebak rona sapu tangan atau berkendara beserta mata tertutup. Hal tadi tidaklah aneh jika kita mengetahui bahwa seluruh alam semesta ini terdiri dari getaran. Warna memiliki getaran, bunyi memiliki getaran, dan bentuk pun memiliki getaran.
BATU PERMATA
Batu permata terjadi di dalam perut bumi dan prosesnya berlangsung ratusan bahkan ribuan tahun sebelum batu tadi ditemukan dan diolah sampai mampu dipakai sang insan sebagai permata. Batu-batu tadi mengandung berbagai zat, seperti zat besi, tembaga, kapur dan lain-lain.
Pengaruh batu perhisan terdiri dari empat unsur yaitu:
1. Kemurniannya
Pengertian kemurnian disini ialah keasliannya, bukan sintetis atau masakan dan kekerasannya. Kemurnian ini menghipnotis batu permata dalam mendapat dan mengirimkan getaran. Batu permata yg terbentuk dalam perut bumi ratusan, ribuan bahkan jutaan tahun tidaklah sama beserta batu sintetis, walaupun batu sintetis pun memiliki getaran. Semakin murni sebuah batu permata maka semakin besar tenaga/energinya buat mendapat dan mengirim getaran. Bika batu permata timbul kotoran di dalamnya, kotoran tadi mampu mengganggu proses pengiriman dan penerimaan getaran-getaran alam. Tetapi timbul jua dalam problem tertentu (sekalipun jarang) kotoran dalam batu permata tadi malah memperkuat gataran yg diterima maupun yg dikirim.
2. Kekerasan Batu Permata
Kekerasan batu permata biasanya diukur beserta skala Mohs. Misalnya saja berlian nilai kekerasannya 10, maka batu permata yg tergolong nilai kekerasannya tinggi ialah 8 sampai 10, yg tergolong menegah ialah 6 sampai 7, dan yg tergolong rendah ialah lima ke bawah.
tiga. Warna Batu Permata
Warna memiliki berbagai getaran, tergantung dari warnanya. Sama halnya jika seseorang yg mampu melihat aura insan, sebagai akibatnya mampu mendeteksi keadaan insan dari rona aura yg terpancar dari tubuhnya (mood, kesehatan, dll). Bahkan di satu dari sentra perbelanjaan di wilayah Kota/Beos (Jakarta) timbul yg menyediakan jasa foto aura, dan setelah output fotonya dianalisa biasanya para pengguna jasa foto aura tadi diberi batu permata yg ucapnya buat menetralisir aura negatif yg timbul dalam dirinya. Warna merah, biru, hijau, kuning, putih, abu-abu dan rona lainya memiliki gataran yg berbeda dan memiliki arti yg berbeda jua buat insan. Mungkin diantara para pembaca yg pernah tau tentang cakra (titik-titk sentra tenaga dalam tubuh insan, yg biasa diklaim Kundalini) akan mampu memperoleh pengertian yg lebih mendalam tentang rona yg dikaitkan beserta setiap cakra.
4. Bentuk Batu Permata
Berdasarkan pengalaman, bentuk suatu benda menghasilkan berbagai pengaruh yg berbeda-beda. Bentuk bundar, piramid, kerucut, segi empat atau bentuk lainnya memiliki pengaruh yg berbeda-beda. Demikian juga bentuk batu permata, namun kalau kita ingin mempertajam pengaruh batu yg kita pakai maka bentuk facet-facet seperti dalam berlianlah yg paling banyak menghasilkan tenaga. Pengaruh batu permata belum mampu diketahui dan belum mampu menghasilkan tenaga yg cukup pengaruhnya bagi si pemakai jika hanya digunakan/dipakai hanya satu atau 2 hari saja. Oleh karenanya pakailah batu permata minimum 6 bulan secara konstan di tubuh kita.
lima. Ukuran Batu Permata
Besar-kecilnya batu permata juga menghipnotis besar-kecilnya tenaga yg diterima maupun yg dipancarkan sang batu tadi. Semakin besar batu permata tentunya semakin besar jua tenaga yg dihasilkan.
KETERBATASAN PENGARUH BATU PERMATA
Jangan sampai para pembaca berkesimpulan bahwa pengaruh batu permata yg dipakainya itu absolut seperti yg dibutuhkan. Pengaruh batu permata absolut timbul namun pengaruhnya itu dibatasi sang aturan Allah bagi setiap hambanya. Jadi nasib yg sudah di tentukan baik akan memaksimalkan pengaruh batu permata yg dipakai dan sebaliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar