Senin, 22 Januari 2018

Warga Blitar Temukan Ratusan Koin Kuno Bertuliskan Huruf China

Blitar- 760 Koin kuno atau seberat 3kg ditemukan masyarakat Blitar. Koin kuno bertuliskan huruf China warna kombinasi hijau & merah, ditemukan Marianto (48) masyarakat RT 2 RW 1 Dusun Parang, Desa Semen, Kecamatan Gandusari.

Marianto menemukan koin-koin itu tercecer dikala mencari fungi dalam pekarangan belakang rumahnya. Di titik tempat berkumpulnya beberapa koin, Marianto yg penasaran, kemudian menggali lubang tanah bersama kedalaman 50 cm, diameter 30 cm.
"Di dalam lubang itu, ditemukan ratusan koin lainnya berjumlah 760 keping. Kondisinya telah berkarat & dikala ditimbang beratnya mencapai tiga kg," ungkap Kapolres Blitar, AKBP Slamet Waluyo dikala dihubungi, Senin (2/10/2017).

Koin kuno bertuliskan huruf China ditemukan dalam Blitar/ Foto: E R

Temuan itu kemudian dilaporkan ke Babinkamtibmas desa setempat & meneruskan ke polisi. Petugas Polsek Gandusari yg datang ke lokasi, kemudian memasang police line.
"Kami pribadi pasang police line untuk menjaga keamanan lokasi & mencegah terjadinya aksi pencurian dalam tempat ini," jelas kapolres.

Sementara ratusan koin kuno itu, telah diamankan dalam Mapolres Blitar. Selanjutnya untuk mengidentifikasi koin tersebut, polisi berencana melibatkan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim dalam Trowulan.

"Melalui Disporbudpar Kabupaten Blitar, kami telah berkoordinasi bersama pihak BPCB Trowulan untuk mengidentifikasi koin kuno itu ," katanya.



Sabtu, 20 Januari 2018

Tips Pudah Mengetahui Batu Pirus Asli atau Palsu

Tips Pudah Mengetahui Batu Pirus Asli atau Palsu - Semakin banyak yang menyukai suatu benda niscaya akan muncul sekelompok orang yang akan memanfaat-kan hal tadi. Begitu pula memakai Batu Pirus, mendengar mitos yang masih muncul dalam dalam Batu Pirus membentuk orang berlomba-lomba buat megoleksi Batu Pirus tadi. Namun sebelum anda membeli Batu Pirus anda wajib membekali diri anda memakai pengetahuan perihal Batu Akik Pirus.
Batu Pirus : Sering kita dengar orang yang dalam umum-nya menyebut batu biru bergurat memakai sebutan Pirus. Memang batu Pirus banyak dalam pakai dalam segmen usia 40 tahun ke-atas. Pirus bernama lain Turquoise atau fairus, merupakan gabungan fosfat tembaga serta alumunium muncul pula yang menyebut sebagai gabungan tanah, kapur, serta Batu.

Tak heran muncul batu Pirus yang terlihat gurat-gurat putih. Batu Pirus atau Turquoise memiliki corak bermacam-macam, yang paling umum dalam jumpai ialah bermotif sarang laba-laba dalam latari warna biru atau hijau. Warna dasar Turquoise ialah biru misalnya langit, biru muda kehijauan hingga ke hijau muda. Warna biru berasal menurut tembaga, ferum (besi), serta aluminium. Batu Pirus atau Turquoise berasal menurut Semanjung Persia (Iran, Israel, Afghanistan, Sinai), Nevada, Carlifornia, New Mexico, serta Arizona.

Di tinjau menurut skala kekerasan yang dalam miliki, Batu Pirus atau Turquoise memiliki kekerasan antara lima-6 dalam skala Mohs. Hal inilah yang menjadikan sebagian ahli menyebut sebagai batu setengah permata, serta tergolong permata kelas III. Tapi menurut sisi keindahannya, Batu Pirus tetap memiliki daerah dalam hati para pecinta pemberian  Illahi yang berupa batu Pirus ini.

Di Pasar Indonesia, harga Batu Pirus atau Turquoise tidaklah terlampau tinggi. Untuk per gram batu mentah dalam bandrol Rp 4.000/gram. Tapi kalo sudah dalam pangkas serta dalam poles, pembeli bisa merogoh saku lebih kurang Rp 20.000 - Rp 500.000,- tergantung kualitas serta usuran Batu Pirus yang muncul.

Di pasaran global, Batu Pirus memiliki harga yang baik dalam pasaran. Batu Pirus menurut Persia ialah Pirus yang berharga dalam pasaran lantaran memiliki warna biru atau hijau tanpa sebaran jalur. Seperti yang terjadi dalam pasaran bahwa Batu Pirus pun tidak luput menurut praktik pembuatan sintetik baik sah maupun ilegal. Ironisnya, sulit sekali membedakan antara batu Pirus orisinal atau imitasi. Apalagi sudah dalam buat menjadi perhiasan, atau gelang yang dirancang cantik berbalus emas atau perak.

Umumnya, turquoise dalam pergunakan dalam bentuk cincin, kalung, serta giwang serta tidak jarang dijual secara serangkai. Selain itu, gelang, gelang kaki, serta liontin pula turut mempresentasikan bebatuan yang eksotik ini. Bahkan, bebatuan yang tidak jarang dianggap memakai nama pirus ini pula hadir dalam bentuk kepala sabuk, bros, bahkan hiasan dalam atas selop perempuan.

Pirus serta Mitos Khasiat Yang Menyertai-nya
Dari beberapa isu, pertama kali Batu Pirus dalam pakai lebih kurang 7000 tahun yang kemudian, berarti dibanding Lapis lazuli, batu Pirus 500 tahun lebih awal dalam kenal sebagai permata. Hal ini terbukti memakai ditemukannya Pirus sebagai indera solekan dalam Mesir Purba serta menjadikannya celak mata.

Para ahli menemukan bahwa dalam suku Inca antik serta Mesir memakai Batu Pirus sebagai perhiasan bagi menghias mayat golongan bangsawan sebelum dalam makam-kan. Tak heran bila banyak makam bangsawan Inca antik dalam bongkar kuburnya buat mendapat-kan harta berupa batu ini sebelum kuburan dalam musnahkan.

Orang Barat menganggap Batu Pirus sebagai batu yang memiliki berbagai keistimewaan menurut segi penyembuhan penyakit. Sedangkan dalam suku Puak Red Indian dahulu meletakkan Batu Pirus dalam busur panah sebagai agama mereka bahwa Batu Pirus bisa membantu mereka memanah dalam sasaran yang sempurna.

Tidak hanya berkutat seputar sejarah, buat masa kini Batu Pirus diyakini bisa membantu profesi akuntan dalam bekerja lantaran diyakini bisa membawa dalam relaksasi mental serta pikiran lantaran perasaan was-was atau resah.
Tak hanya itu, Illahi menyampaikan pemberian  berupa manfaat buat mengatasi penyakit paru-paru, syaraf, mata, penyakit dalam kerongkongan. Pirus pun sanggup menguatkan jantung, memperbaiki sirkulasi darah, keracunan dalam darah, serta memulih-kan energi.

Cara Membedakan Batu Akik Pirus Asli atau Imitasi :

Banyak dalam kenal Batu Pirus ialah warna biru, bebatuan ini sebetulnya memiliki banyak variasi warna. Semakin tinggi kandungan tembaganya, maka semakin biru warna bebatuan ini. Sebaliknya, seandainya kandungan besinya yang lebih tinggi, maka warna turquoise cenderung ke arah hijau. Ini, tentu saja, bila merupakan turquoise orisinal.

Sedang turquoise imitasi, tentu tidak mengenal "aturan" semacam itu. benda ini umumnya merupakan output olahan laboratorium. Dengan begitu, warna yang dihasilkan pula cenderung seragam, mendekati biru. Turquoise imitasi yang berwarna pucat dalam buat memakai menutupkan wax atau minyak buat membuyarkan warnanya. Hanya saja, umumnya warna ini tidak akan permanen sifatnya. Bagaimana membedakan turquoise orisinal serta palsu? Turquoise orisinal, akan tetap berwarna biru hingga ke dalam kendati patah. Sebaliknya, yang palsu atau Aspal jikalau dalam pangkas maka warna birunya tidak hingga dalam.

Demikian ulasan singkat perihal Tips Pudah Mengetahui Batu Pirus Asli atau Palsu, semoga berguna.



Jumat, 19 Januari 2018

Tips Mudah Mengetahui Batu Pirus Asli atau Palsu

Tips Mudah Mengetahui Batu Pirus Asli atau Palsu - Semakin banyak yang menyukai suatu benda niscaya akan muncul sekelompok orang yang akan memanfaat-kan hal tadi. Begitu pula dengan Batu Pirus, mendengar mitos yang masih muncul dalam dalam Batu Pirus menghasilkan orang berlomba-lomba untuk megoleksi Batu Pirus tadi. Namun sebelum anda membeli Batu Pirus anda harus membekali diri anda dengan pengetahuan tentang Batu Akik Pirus.
Batu Pirus : Sering kita dengar orang yang dalam generik-nya menyebut batu biru bergurat dengan sebutan Pirus. Memang batu Pirus banyak dalam pakai dalam segmen usia 40 tahun ke-atas. Pirus bernama lain Turquoise atau fairus, adalah adonan fosfat tembaga dan alumunium muncul pula yang menyebut sebagai adonan tanah, kapur, dan Batu.

Tak heran muncul batu Pirus yang terlihat gurat-gurat putih. Batu Pirus atau Turquoise memiliki corak bermacam-macam, yang paling generik dalam jumpai ialah bermotif sarang keuntungan-keuntungan dalam latari warna biru atau hijau. Warna dasar Turquoise ialah biru misalnya langit, biru belia kehijauan hingga ke hijau belia. Warna biru berasal menurut tembaga, ferum (besi), dan aluminium. Batu Pirus atau Turquoise berasal menurut Semanjung Persia (Iran, Israel, Afghanistan, Sinai), Nevada, Carlifornia, New Mexico, dan Arizona.

Di tinjau menurut skala kekerasan yang dalam miliki, Batu Pirus atau Turquoise memiliki kekerasan antara 5-6 dalam skala Mohs. Hal inilah yang menjadikan sebagian ahli menyebut sebagai batu setengah permata, dan tergolong permata kelas III. Tapi menurut sisi keindahannya, Batu Pirus tetap memiliki daerah dalam hati para pecinta pemberian  Illahi yang berupa batu Pirus ini.

Di Pasar Indonesia, harga Batu Pirus atau Turquoise tidaklah terlampau tinggi. Untuk per gram batu mentah dalam bandrol Rp 4.000/gram. Tapi kalo sudah dalam pangkas dan dalam poles, pembeli dapat merogoh saku lebih kurang Rp 20.000 - Rp 500.000,- tergantung kualitas dan usuran Batu Pirus yang muncul.

Di pasaran dunia, Batu Pirus memiliki harga yang baik dalam pasaran. Batu Pirus menurut Persia ialah Pirus yang berharga dalam pasaran sebab memiliki warna biru atau hijau tanpa sebaran jalur. Seperti yang terjadi dalam pasaran bahwa Batu Pirus pun tak luput menurut praktik pembuatan sintetik baik sah juga ilegal. Ironisnya, sulit sekali membedakan antara batu Pirus orisinal atau imitasi. Apalagi sudah dalam buat menjadi perhiasan, atau gelang yang didesain cantik berbalus emas atau perak.

Umumnya, turquoise dalam pergunakan dalam bentuk cincin, kalung, dan giwang dan tak jarang dijual secara serangkai. Selain itu, gelang, gelang kaki, dan liontin pula turut mempresentasikan bebatuan yang eksotik ini. Bahkan, bebatuan yang sering diklaim dengan nama pirus ini pula hadir dalam bentuk kepala sabuk, bros, bahkan hiasan dalam atas selop wanita.

Pirus dan Mitos Khasiat Yang Menyertai-nya
Dari beberapa info, pertama kali Batu Pirus dalam gunakan lebih kurang 7000 tahun yang lalu, berarti dibanding Lapis lazuli, batu Pirus 500 tahun lebih awal dalam kenal sebagai permata. Hal ini terbukti dengan ditemukannya Pirus sebagai indera solekan dalam Mesir Purba dan menjadikannya celak mata.

Para ahli menemukan bahwa dalam suku Inca kuno dan Mesir dengan Batu Pirus sebagai perhiasan bagi menghias mayat golongan bangsawan sebelum dalam makam-kan. Tak heran bila banyak makam bangsawan Inca kuno dalam bongkar kuburnya untuk mendapat-kan harta berupa batu ini sebelum kuburan dalam musnahkan.

Orang Barat menganggap Batu Pirus sebagai batu yang memiliki aneka macam keistimewaan menurut segi penyembuhan penyakit. Sedangkan dalam suku Puak Red Indian dahulu meletakkan Batu Pirus dalam busur panah sebagai agama mereka bahwa Batu Pirus dapat membantu mereka memanah dalam sasaran yang tepat.

Tidak hanya berkutat seputar sejarah, untuk masa sekarang Batu Pirus diyakini dapat membantu profesi akuntan dalam bekerja sebab diyakini dapat membawa dalam relaksasi mental dan pikiran sebab perasaan was-was atau gundah.
Tak hanya itu, Illahi menyampaikan pemberian  berupa manfaat untuk mengatasi penyakit paru-paru, syaraf, mata, penyakit dalam kerongkongan. Pirus pun sanggup menguatkan jantung, memperbaiki peredaran darah, keracunan dalam darah, dan memulih-kan energi.

Cara Membedakan Batu Akik Pirus Asli atau Imitasi :

Banyak dalam kenal Batu Pirus ialah warna biru, bebatuan ini sebetulnya memiliki banyak variasi warna. Semakin tinggi kandungan tembaganya, maka semakin biru warna bebatuan ini. Sebaliknya, andai saja kandungan besinya yang lebih tinggi, maka warna turquoise cenderung ke arah hijau. Ini, tentu saja, bila adalah turquoise orisinal.

Sedang turquoise imitasi, tentu tidak mengenal "aturan" semacam itu. benda ini umumnya adalah output olahan laboratorium. Dengan begitu, warna yang didapatkan pula cenderung seragam, mendekati biru. Turquoise imitasi yang berwarna pucat dalam buat dengan menutupkan wax atau minyak untuk membuyarkan warnanya. Hanya saja, umumnya warna ini tidak akan permanen sifatnya. Bagaimana membedakan turquoise orisinal dan palsu? Turquoise orisinal, akan tetap berwarna biru sampai ke dalam kendati patah. Sebaliknya, yang palsu atau Aspal jikalau dalam pangkas maka warna birunya tidak sampai dalam.

Demikian ulasan singkat tentang Tips Mudah Mengetahui Batu Pirus Asli atau Palsu, semoga bermanfaat.



Selasa, 16 Januari 2018

Spesifikasi & Harga Batu Ruby

Batu Ruby / Merah Delima ialah batu permata berwarna merah merah muda atau merah darah & termasuk keliru satu jenis menurut mineral korundum (aluminium oksida). Warnanya ditimbulkan oleh kromium. Namanya berasal menurut butir delima yang bijiinya bewarna merah. Batu rubi alami memang sangat jarang, tapi rubi protesis poly di jual di pasaran dengan harga cukup murah. Rubi termasuk keliru satu menurut empat batu berharga mirip Safir, Zamrud, & Intan.
Harga Batu Ruby ditentukan oleh warnanya. Warna merah yang paling berkilau berharga sangat tinggi melampaui rubi lain dengan mutu yang sama. Selain warna yaitu kejernihan batu yang paling jernih jua harga yang paling mahal.

Batu ruby yang paling berharga & bernilai menurut seluruh batu permata berwarna. Rubi mempunyai sesuatu yang krusial kepada poly kebudayaan selama ribuan tahun. Dan ditandai dengan nuansa beranjak maju yang mewah, warna merahnya sangat baik (menurut aspek pemantulkan cahaya hampir mirip cermin), & kekerasannya (sulit buat awal & lantaran itu keras). Batu permata ruby dengan kualitas baik sangat sulit buat ditemukan.

Batu permata ruby dengan warna merahnya yang mendarah melambangkan ke perwiraan, kewibawaan, & rasa percaya diri yang tinggi. Tidak memahami menurut mana berasal-usulnya, akan tetapi warna darah merpati ( pigeon blood) & dinilai paling tinggi di pasaran global. Sayangnya tutur tadi terasa kurang meyakinkan jikalau ditafsirkan secara harfiah. Lalu, mirip apa sih sebenarnya warna darah merpati itu? lagi pulakan tentu terdapat bedanya antara darah merpati yang tua dengan yang muda, yang sakit dengan yang sehat. Hanya lantaran keliru kaprah, tutur ini terlanjur susah buat dirubah.
Yang Harus Knda Ketahui Sebelum Membeli sebuah Ruby :
Warna (Color): Ruby yang terbaik ialah yang warna merah darah segar, & ialah batu yang sangat berharga. rubi jua terdapat dengan warna merah anggur & merah gelap, atau merah muda.Ukuran (size): zat oksidasi yang lebih besar ialah batu permata ruby, dengan nilai harga yang lebih berharga & mahal. Karat ruby dengan warna yang baik & kejelasan (Clarity) sudah cukup bernilai. Rubi lebih besar menurut ini yang langka & sangat mahal.

Kejelasan (Clarity): rubi alam Sebagian besar mempunyai beberapa keadaan mendung atau ketidak sempurnaan. sangat sedikit yang benar-benar terperinci. rubi kualitas yang lebih baik ialah transparan, & nir buram.
Potongan (Cut): Kualitas memotong ruby's menunjuk seberapa baik berkilau. Sempurna memotong batu rubi yang sangat berharga & sulit ditemukan.
Perawatan, Sintetis & imitasi (Treatments, Synthetics and Imitations): Hampir seluruh rubi diperlakukan buat meningkatkan kejelasan & warna. perlakuan panas ialah baku & diterima secara luas. The treatement bahwa ruby mendapatkan sanggup menghipnotis nilai & penambahan quality.di kepada laboratorium didesain rubi tersedia secara luas & bernilai jauh lebih sedikit menurut batu rubi alam. Beberapa penjual nir jujur yang mungkin mencoba buat menjual batu delima palsu.
Makna & simbologi (Meaning and Symbology): batu merah delima / Rubies sudah kudus buat poly budaya selama berabad-abad.

Rubi sama jenisnya dengan Safir hakekatnya masih saudara sekandung menurut famili mineral korodium. Mereka terlahir dengan warna merah, baik yang relatif coklat jua yang keunguan, biasa diklaim rubi; ad interim seluruh famili korundum yang berwarna. Kekerasan Ruby atau merah delima termasuk tinggi (9 kepada skala Mohr).
Karakteristik

Variasi warna : Merah-darah, keunguan, & relatif coklat.
Kadar transparasi : Transparan, translusan, opak.
Kilap polis : Kilap-intan, kilap-kaca.
Indeks bias : 1,766 1,774.
Kadar keras : 9. Berat Jenis : 3,97 4,00.
Formula kimia : Al2O3.
Sistim kristal : Heksagonal.

Wilayah penghasil batu ruby : Burma / Myanmar, Srilangka, Thailand / Muangthai, Tanzania.



Senin, 15 Januari 2018

Seluk Beluk Batu Permata

- Seluk Beluk Batu Permata - Dalam penilaian insan timbul beberapa jenis batu yg sangat di gemari, yaitu Berlian, Jambrut, Mira, Mata Kucing, dan Safir. Di samping jenis-jenis tadi masih banyak jua yg digemari orang, terutama di Indonesia, seperti Kecubung, pirus, Kalimaya dan berbagai jenis akik beserta berbagai penamaan yg diberikan sang para penggemarnya.

Bagi mereka yg mau membeli beserta harga tinggi disebabkan sang beberapa hal, misalnya bahagia kepada warnanya, kemurniannya, modelnya, besarnya, langkanya, sternya (sinar yg berkiprah-mobilitas di batunya), namun timbul jua orang yg memakainya karena batunya dirasakan membawa rejeki/hoki, menyehatkan tubuhnya, menimbulkan rasa sayang dari orang lain, dan sebagainya.

Apakah hal tadi benar atau tidak? Apakah batu permata mampu menghipnotis hal baik atau tidak baik bagi pemakainya? dan masih banyak lagi pertanyaan tentang hal tadi. Dalam tabrakan pena ini penulis akan menjabarkan pengaruh batu permata bagi kita sebagai pemakainya.

Semua yg timbul di alam semesta ini terdiri dari getaran, baik benda yg mampu dideteksi sang pancaindera kita maupun yg tidak mampu dideteksi sang pancaindera kita. Getaran menghasilkan tenaga atau kekuatan.

Mungkin diantara pembaca timbul yg pernah mendengar pengobatan beserta musik atau beserta rona yg sudah dipraktekkan di luar negeri atau yg sudah lazim digunakan di mayapada kedokteran yaitu beserta penyinaran infra merah.
Dalam film silat cina yg tidak jarang kita lihat, pesilat/jagoan di film tadi mampu mengalahkan musuhnya beserta senjata berupa alat musik yg dimainkan beserta nada tinggi. Di perguruan pencak silat indonesia, seseorang pesilat mampu menebak rona sapu tangan atau berkendara beserta mata tertutup. Hal tadi tidaklah aneh jika kita mengetahui bahwa seluruh alam semesta ini terdiri dari getaran. Warna memiliki getaran, bunyi memiliki getaran, dan bentuk pun memiliki getaran.

BATU PERMATA

Batu permata terjadi di dalam perut bumi dan prosesnya berlangsung ratusan bahkan ribuan tahun sebelum batu tadi ditemukan dan diolah sampai mampu dipakai sang insan sebagai permata. Batu-batu tadi mengandung berbagai zat, seperti zat besi, tembaga, kapur dan lain-lain.

Pengaruh batu perhisan terdiri dari empat unsur yaitu:

1. Kemurniannya

Pengertian kemurnian disini ialah keasliannya, bukan sintetis atau masakan dan kekerasannya. Kemurnian ini menghipnotis batu permata dalam mendapat dan mengirimkan getaran. Batu permata yg terbentuk dalam perut bumi ratusan, ribuan bahkan jutaan tahun tidaklah sama beserta batu sintetis, walaupun batu sintetis pun memiliki getaran. Semakin murni sebuah batu permata maka semakin besar tenaga/energinya buat mendapat dan mengirim getaran. Bika batu permata timbul kotoran di dalamnya, kotoran tadi mampu mengganggu proses pengiriman dan penerimaan getaran-getaran alam. Tetapi timbul jua dalam problem tertentu (sekalipun jarang) kotoran dalam batu permata tadi malah memperkuat gataran yg diterima maupun yg dikirim.

2. Kekerasan Batu Permata

Kekerasan batu permata biasanya diukur beserta skala Mohs. Misalnya saja berlian nilai kekerasannya 10, maka batu permata yg tergolong nilai kekerasannya tinggi ialah 8 sampai 10, yg tergolong menegah ialah 6 sampai 7, dan yg tergolong rendah ialah lima ke bawah.

tiga. Warna Batu Permata

Warna memiliki berbagai getaran, tergantung dari warnanya. Sama halnya jika seseorang yg mampu melihat aura insan, sebagai akibatnya mampu mendeteksi keadaan insan dari rona aura yg terpancar dari tubuhnya (mood, kesehatan, dll). Bahkan di satu dari sentra perbelanjaan di wilayah Kota/Beos (Jakarta) timbul yg menyediakan jasa foto aura, dan setelah output fotonya dianalisa biasanya para pengguna jasa foto aura tadi diberi batu permata yg ucapnya buat menetralisir aura negatif yg timbul dalam dirinya. Warna merah, biru, hijau, kuning, putih, abu-abu dan rona lainya memiliki gataran yg berbeda dan memiliki arti yg berbeda jua buat insan. Mungkin diantara para pembaca yg pernah tau tentang cakra (titik-titk sentra tenaga dalam tubuh insan, yg biasa diklaim Kundalini) akan mampu memperoleh pengertian yg lebih mendalam tentang rona yg dikaitkan beserta setiap cakra.

4. Bentuk Batu Permata

Berdasarkan pengalaman, bentuk suatu benda menghasilkan berbagai pengaruh yg berbeda-beda. Bentuk bundar, piramid, kerucut, segi empat atau bentuk lainnya memiliki pengaruh yg berbeda-beda. Demikian juga bentuk batu permata, namun kalau kita ingin mempertajam pengaruh batu yg kita pakai maka bentuk facet-facet seperti dalam berlianlah yg paling banyak menghasilkan tenaga. Pengaruh batu permata belum mampu diketahui dan belum mampu menghasilkan tenaga yg cukup pengaruhnya bagi si pemakai jika hanya digunakan/dipakai hanya satu atau 2 hari saja. Oleh karenanya pakailah batu permata minimum 6 bulan secara konstan di tubuh kita.

lima. Ukuran Batu Permata

Besar-kecilnya batu permata juga menghipnotis besar-kecilnya tenaga yg diterima maupun yg dipancarkan sang batu tadi. Semakin besar batu permata tentunya semakin besar jua tenaga yg dihasilkan.

KETERBATASAN PENGARUH BATU PERMATA

Jangan sampai para pembaca berkesimpulan bahwa pengaruh batu permata yg dipakainya itu absolut seperti yg dibutuhkan. Pengaruh batu permata absolut timbul namun pengaruhnya itu dibatasi sang aturan Allah bagi setiap hambanya. Jadi nasib yg sudah di tentukan baik akan memaksimalkan pengaruh batu permata yg dipakai dan sebaliknya.



Minggu, 14 Januari 2018

Sejarah Penemuan Batu Akik Ohen sesuai Garut

~ Sejarah Penemuan Batu Akik Ohen menurut Garut- Batu akik ohen Bungbulang Garut hijau adalah jenis batu mulia orisinal Kapupaten Garut Jawa Barat. Batu yang poly ditemukan pada Kecamatan Bungbulang, Garut, Jawa Barat ini pertama kali pada temukan sang seseorang bernama Mang Ohen atau aki Ohen menjadi akibatnya batu ini dikenal memakai nama penemunya yaitu "Ohen" atau diklaim juga batu Bungbulang.

Kabupaten garut sudah dikenal masyarakat terutama pada kalangan penggemar batu akik, menjadi galat satu wilayah pada Indonesia yang poly menciptakan batu bermutu seperti batu akik edong pancawarna, hijau garut (ohen) atau batu jenis lain yang selama ini menjadi target para kolektor

Sejak batu ini terdapat pada beberapa tahun terakhir, batu memakai warna spesial hijau kristal ini tak jarang menjadi pembicaraan dikalangan kolektor & poly dicari menjadi akibatnya harganya menjadi sangat mahal, bahkan buat seukuran batu cincin saja batu bungbulang mampu pada hargai ratusan juta rupiah.

Namun batu ini sudah mulai langka & sulit diperoleh dipasaran terlebih buat jenis batu bermutu super. Kalaupun batu ini masih mampu diperoleh pada pasaran sudah dapat dikatakan harganya sangat mahal, terlebih jikalau sudah berada ditangan kolektor, tentu buat mampu memilikinya harus mengambil kocek yang agak pada.

Sejarah Penemuan Batu Ohen

Batu ohen terkenal sampai mancanegara bahkan pada pasaran internasional batu ini sangat disukai & pernah terjual seharga 2.lima milyar rupiah pada Korea. Salah seseorang kelektor berasal Indonesia pernah menelaah-kan batu ohen pada Inggris & dinyatakan bahwa batu tadi masuk kategori batu mulia memakai tingkat kekerasan tinggi

Batu ohen pertama kali ditemukan kurang lebih tahun 1970-an sang seseorang petani bernama Ohen waktu sedang menggarap sawahnya. Tanpa sengaja dia menemukan batu berwarna hijau seukuran butir kelapa lalu membawanya pulang & meletakkannya dibawah kolong tempat tidurnya selesainya sebelumnya batu berwarna kehijauan itu dicuci higienis.

Beberapa minggu lalu datang seseorang menurut Bogor tertarik buat membeli batu tadi & nir disangka ternyata orang itu berani membeli seharga Rp. 1.lima juta (Satu Setengah Juta Rupiah) atau setara denga ratusan juta rupiah buat waktu ini. Dengan tawaran yang fantastik itu, tanpa poly pikir Mang ohen akhirnya menjual batu tadi

Merasa mendapatkan poly rezeki menurut batu temuannya, akhirnya pria kelahiran Desa Cipeundeuy, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut itu banting haluan menurut petani menjadi pencari batu & diikuti ratusan warga Cipeundeuy lainnya. Sejak waktu itu mang ohen menekuni profesi barunya menjadi pencari batu akik pertama pada Garut, namun sayang nasibnya nir seindah kemilau batu temuannya & dia pun masih hidup pas-pasan sampai akhir hidupnya.

Namun demikian, nama mang ohen masih terus melekat memakai kemilau batu memakai ciri spesial hijau itu, bahkan batu ohen masuk jajaran batu termahal pada Indonesia waktu ini selain batu bacan, kalimaya & jenis batu tersohor lainnya.

Demikian ulasan singkat tentangSejarah Penemuan Batu Akik Ohen menurut Garut, semoga berguna.